Prestasi Boaz Solossa pemain sepak bola terkenal diindonesia

Prestasi Boaz Solossa pemain sepak bola terkenal diindonesia

Boaz Solossa adalah salah satu pemain sepak bola yang dikenal oleh orang-orang. Memiliki nama kepanjangan nama yaitu Boaz Theofilus Erwin Solossa yang berkelahiran di daerah Sorong Indonesia 16 maret 1986. Dilatih dan dibesarkan di klub yang bernama Persipura Jayapura. Pemain terkenal yang berumur 37 tahun ini mendapat julukan sebagai anak ajaib saat ia tampil bersama Tim Nasional Indonesia di ajang Piala Tiger 2004. Boaz Sollosa juga sudah sering bermain sepak bola dan mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional saat dirinya berusia 15 tahun.

Boaz Solossa pemain sepak bola terkenal

Ketika pada Piala Asia di tahun 2007, Boaz Solossa mengalami patah kaki saat melawan Hongkong. Sangat disayangkan pemain andalan ini harus mengalami masa penyembuhan yang lumayan lama untuk bisa kembali bermain. Boaz Sollosa juga hampir di pecat oleh Peter Withe karena dirinya ketahuan mabuk dan tidak memiliki sikap nasionalisme ketika dia menolak dipanggil di Timnas Indonesia untuk bertanding di Piala AFF 2010.

Rumor beredar yang mengatakan bahwa Tim Nasional tidak membiayai perawatan kaki Boaz solossa saat cedera melawan Hongkong. Cereda parah yang hampir menghilangkang karier bermain sepak bolanya. Dengan akhir pertandingan 3-0 untuk Timnas Indonesia.

Boaz Solossa lahir keluarga dengan kultur pemain sepak bola yang kuat. Seperti ayahnya yang bernama Christopher Solossa yang merupakan pemain pesepak bola. Sayangnya, ayahnya kehilangan nyawa di lapangan bola di tanggal 6 februari 2000 pada turnamen tarkam Jago Kapok Cup. Boaz juga sempat mendapat tawaran dari Peter White dan berkata bahwa Boaz adalah sosok yang layak bermain di eropa berkat pejuangan dan prestasi yang dicapainya. Tapi hal tersebut ditolak oleh Boaz Solossa karena usianya masih muda. Dikenal juga dengan pemain yang manja dengan ibunya Mery Solossa dan tidak bisa jauh dengan ibundanya.

Keterampilan permainan sepak bola Boaz Solossa juga menjadi generasi sepak bola Papua jilid kedua setelah PON 1993. Saat menjadi juara PON Palembang 2004, Tim Bumi Cendrawasih dihuni banyak pemain belia potensial.