Ancelotti Bellingham

Ancelotti: Jude Bellingham Mirip dengan Kaka

Carlo Ancelotti menilai Jude Bellingham punya kemiripan dengan Kaká. Namun, menurutnya, pemain dengan gaya bermain Kaka kurang cocok untuk sepak bola modern.

Bellingham menjadi sensasi bagi Real Madrid musim ini. Direkrut musim panas ini oleh Borussia Dortmund seharga 103 juta euro, ia langsung menjadi mesin penyerang utama El Real. Gelandang berusia 20 tahun ini telah mencetak 20 gol dan memberikan delapan assist dalam 30 pertandingan di semua kompetisi musim ini.

 

BACA JUGA : MU Kalah Lagi di Derby Manchester, Bukti Tertinggal Jauh dari City

 

Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti berperan besar dalam performa cepat Bellingham. Don Carlo bermain lebih menyerang di Jude Bellingham daripada di Dortmund. Naluri penjaga gawang Bellingham semakin meningkat setelah bermain sebagai gelandang serang.

Ancelotti memiliki pengalaman sebelumnya dalam mendidik gelandang serang muda dalam diri Kaka sebagai pemain terbaik di dunia. Pelatih asal Italia itu berhasil menjadikan Kaka sebagai pemain terbaik dunia saat melatih AC Milan.

Kaka mencetak 104 gol dalam 307 penampilan bersama Rossoneri. Dia membantu Milan memenangkan Serie A dan Liga Champions, yang membuatnya mendapatkan Ballon d’Or pada tahun 2007.

Beberapa pihak tentu berharap Ancelotti dapat membuat Jude Bellingham disayangi oleh Kaká. Diakuinya Bellingham punya kemiripan dengan Kaka.

“Iya mirip. Saya kira tidak banyak perbedaan di antara keduanya,” kata Ancelotti.

Namun Ancelotti menegaskan Bellingham tidak bermain di gaya yang sama dengan Kaka. Pasalnya di era sepakbola sekarang ini, fisik adalah hal terpenting.

Kaka tampil begitu gaya dalam highlight bersama Il Diavolo. “Sangat sulit bagi pemain seperti ini untuk beradaptasi dengan gaya sepak bola saat ini.

 

BACA JUGA : Lukas Podolski Takkan Terima Tawaran Inter

 

“Saya rasa permainan telah berubah sejak Kakaa dan karakteristik pemain yang bermain di posisi tersebut. Gelandang serang secara fisik lebih kuat dibandingkan 20 tahun lalu, ketika para pemain memiliki “lebih banyak bakat daripada kekuatan. Dalam sepak bola modern, para pemain ini telah berevolusi,” kata Ancelotti kepada Football Italia..